DIREKTUR SIDOMUNCUL BEBERKAN TARGET MUDIK LEBARAN GRATIS TAHUN INI
Bermula dari 17 unit bus pada tahun 1991 dengan 1.000 pemudik dengan tujuan Cirebon dan Kuningan saja, program mudik lebaran SidoMuncul telah berkembang dari tahun ke tahun hingga tahun 2016, SidoMuncul telah memberangkatkan 350 Unit Bus mudik gratis, artinya lebih dari 15.000 orang yang telah diberangkatkan dari beberapa titik dan tujuan yang ditetapkan.
Dalam kutipannya di sebuah surat kabar online, Direktur SidoMuncul, Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa, “Tak hanya pedagang jamu saja mudik gratis, juga diperuntukkan bagi masyarakat umum, pokoknya bagi kalangan pekerja urban, seperti pembantu rumah tangga, pengasong dan buruh, ungkapnya”.
Irwan juga menambahkan, “selain sudah jadi tradisi perusahaan, kegiatan mudik gratis ini adalah partisipasi SidoMuncul untuk membantu pemerintah dalam hal transportasi kepada masyarakat dalam menyambut Idul Fitri”.
Irwan mengatakan ada lima titik pemberangkatan dalam kegiatan mudik gratis tahun 2016 ini, diantaranya Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bandung. Sedangkan tujuan peserta mudik gratis antara lain meliputi Cirebon, Semarang, Solo, Wonogiri dan Banyumas H-5 sebelum lebaran, ungkapnya lagi.
“Saya menduga peningkatan kemampuan ekonomi pedagang jamu memberi keleluasaan mereka untuk memilih transportasi untuk mudik. Sebagian dari mereka yang tidak ikut lagi dalam mudik gratis tahun ini mungkin memiliki kendaraan pribadi atau naik pesawat atau moda lain. Saya senang dengan kemajuan mereka, “kata Irwan Hidayat di Yogyakarta, Sabtu 25 Juni 2016.
Dari beberapa kutipan dan aksi perusahaan tersebut apabila dikaitkan dengan etika bisnis, maka :
1. Perusahaan tersebut sangat menerapkan makna etika bisnis, karena sesuai terjemahannya, perusahaan tersebut menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, kebiasaan yang baik kepada seseorang maupun masyarakat sebagai mana makna dari Etika bisnis itu sendiri.
2. Berdasarkan pernyataan direktur SidoMuncul, Irwan Hidayat bahwa acara Mudik Gratis ini sudah menjadi tradisi, sehingga dapat dikatakan bahwa SidoMuncul juga menjalankan moralitas sesuai dengan Etika Bisnis, yakni mewujudkan pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana layaknya sebuah kebiasaan.
3. Dari kegiatan tersebut, dilihat bahwa tradisi yang dianut oleh SidoMucul ini sangatlah memenuhi moralitas yang terkandung dalam pola dan norma-norma yang terkandung dalam Etika Bisnis.
4. Jika dilihat dari Norma Hukum, kegiatan ini adalah sangat membantu pemberintah dalam menyediakan transportasi bagi masyarakat yang akan melakukan mudik. Seperti diberitakan di surat kabar online, bahwa SidoMuncul juga melaporkan ke pemerintah dalam hal mudik bersama sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
5. Kegiatan Mudik bersama SidoMuncul ini juga mengikuti teori Etika, yaitu Etika Teleologi (Teleos = tujuan) yang memiliki makna bahwa etika mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu. Terjemahan ini tentu dapat diterjemahkan sebagai tindak baik terhadap masyarakat dan pemerintah.
6. Mengindari paham Egoisme Etis negatif yaitu tindakan dari setiap orang yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan diri sendiri.
7. Namun juga sangat Menganut Utilitarianisme yaitu suatu perbuatan atau tindakan baik, membawa manfaat bukan hanya bagi satu dua orang saja melainkan bagi masyarakat sebagai keseluruhan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga memenuhi prinsip Etika Bisnis, yaitu :
a. Tindakan yang memiliki moral, dijalankan berdasarkan kewajiban.
b. Tindakan atas kemauan baik dari SidoMuncul, tidak tergantung kepada tercapainya tujuan dari tindakan itu sendiri.
c. Didasarkan atas sikap hormat pada hukum moral universal.
Ronald J Ebert dan Ricky M dalam Pandji (2007:128), “mengatakan bahwa estika sangat berpengaruh pada tingkah laku individu, tanggung jawab sosial yang mencoba menjembatani komitmen individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial, menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda”.
Artinya adalah teori ini sangat mendukung akan apa yang telah dilakukan oleh SidoMuncul, menjadi tanggung jawab sosialnya dalam menyediakan transportasi bagi Masyarakat agar dapat mudah melakukan mudik dengan selamat sampai tujuan.
Dari uraian tersebut di atas, jelas bahwa SidoMuncul menjalankan bisnis sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung dalam teori etika dalam berbisnis.
Referensi :
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 2000),
h.5.
Anogara, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era
Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
http://regional.kompas.com/read/2016/06/17/17301991/350.bus.mudik.gratis.dari.jakarta.untuk.penjual.jamu.dan.buruh.
http://www.sidomuncul.com/csr.php
http://www.koran-jakarta.com/sido-muncul-gelar-mudik-gratis/
http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/06/25/jumlah-peserta-mudik-gratis-sido-muncul-berkurang-372913
K. Bertens, Pengantar Etika Bisnis, (Yogyakarta: Kanisius, 2000),
h.5.
Anogara, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era
Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
http://regional.kompas.com/read/2016/06/17/17301991/350.bus.mudik.gratis.dari.jakarta.untuk.penjual.jamu.dan.buruh.
http://www.sidomuncul.com/csr.php
http://www.koran-jakarta.com/sido-muncul-gelar-mudik-gratis/
http://www.pikiran-rakyat.com/nasional/2016/06/25/jumlah-peserta-mudik-gratis-sido-muncul-berkurang-372913
Tidak ada komentar:
Posting Komentar