PILGUB DKI JAKARTA 2017 ????
Well…..
Kita
bahas yang agak serius dulu nih.
Berbicara
mengenai Pemilu, kadang kala hanya menjadi acara lima tahunan saja yang kita
lakukan, pejabat yang lama berganti menjadi yang baru. Sesimple itu, kenapa ?
Karena
efek kerja kadang-kadang tidak terlihat setelah terpilih. Bahkan masa jabatan
berlalu begitu saja tanpa ada efek yang dirasakan masyarakat yang memilihnya. So ?
Penyesalan
pun bahkan timbul dalam diri setiap masyarakat yang melihat pejabat yang
dipilihnya tidak bekerja sesuai dengan yang diharapakannya dahulu. But, apa boleh buat, masyarakat hanya
bisa memilih pada hari H, setelah itu hanya bisa pasrah menerima keadaan,
mengalir sajalah kadang-kadang terlontar dari masyarakat melihat keadaan atau
mentok-mentoknya mungkin bisa orasi (demo) di tengah jalan. Tuntut ini, tuntut
itu dan lain sebagainya berharap apa yang diorasikan dapat dipenuhi. Golput
kadang-kadang pilihan terakhir kepada masyarakat yang sudah merasakan
kekecawaan terhadap pemimpin yang dipilihnya. Parah guys, karena efek pemimpin
sebelumnya, menjadi efek negatif kepada pemimpin yang hendak dipilih
selanjutnya.
Akan
tetapi sudah pernahkah setelah orasi, lantas tuntutan terpenuhi ?
Pertanyaan
sederhana namun sulit untuk terjawab.
Jadi,
adakah pemimpin yang benar-benar bisa memimpin seperti pemimpin yang
sebagaimana layaknya pemimpin ?
Mampu
membuat para masyarakat yang memilihnya merasa bangga atas pemimpin yang
dipilihnya setelah melihat kinerja selama menjabat. Hopeless, kadang-kadang menjadi topik perbincangan kecil di
kelompok masyarakat yang ada. Parahnya lagi, memilih yang ikut-ikutan karena
orang lain milih ini milih itupun kerap terjadi. Semoga menjadi pelajaran ya
guys…
Pemilihan
Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017.
Sudah
ditetapkan 3 pasangan Cagub-Cawagub yang akan dipilih oleh penduduk Jakarta
nantinya. Ingat guys, jangan Golput ya, hasil suara kita sangat menentukan
bagaimana, seperti apa dan siapa yang akan memimpin kota Jakarta kita tercinta
ini. Kota yang lebih baik dan layak itulah harapan kita bersama. 1 suara kita
sangat besar pengaruhnya pada pilgub ini nantinya.
Sebelum
kita memilih, sebaiknya kita harus mengenali pemimpin yang akan kita pilih ya,
sehingga kita bisa menjadi pemilih yang memiliki harapan terhadap pemimpin yang
kita pilih. Dari ke 3 calon Gubernur DKI Jakarta 2017 ini, memiliki background
yang berbeda.
Pasangan
penantang seperti pasangan Anis Baswedan yang memiliki nama lengkap Anies Rasyid Baswedan. Ia dilahirkan pada tanggal 7 Mei 1969
di Kuningan, provinsi Jawa Barat memiliki
background dari dunia pendidikan, serta pernah menjabat sebagai Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI semenjak
2015 – 2016, sementara Sandiaga Uno yang
memiliki nama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau pada tanggal 28
Juni 1969 adalah seseorang yang memiliki background sebagai pengusaha
sukses.
Penantang
lain adalah pasangan Agus Harimurti
yang memiliki nama lengkap Agus Hari
Murti Yudhoyono, dilahirkan pada tanggal 10 Agustus 1978 di Bandung. Lahir
dari keluarga militer, yakni putra sulung dari Presiden RI ke-6, Bpk Susilo
Bambang Yudhoyono juga memiliki background kemiliteran. Mimiliki banyak
penghargaan dari kependidikan yang telah diraih selama di dunia pendidikan.
Sementara pasangannya adalah Sylviana
Murni lahir pada tanggal 11 Oktober 1958 berasal dari dunia
pendidikan serta sebagai birokrat asal betawi.
Pasangan terakhir
adalah pasangan Gubernur dan Wakil
Gubernur sekarang ini yang masih menjabat hingga 2017. Pasangan Ahok yang memiliki nama lengkap Basuki Tjahaja
Purnama lahir pada tanggal 29
Juni 1966 di Manggar, Belitung Timur telah menjabat sebagai Gubernur DKI
Jakarta sejak tahun 2014, memiliki background awal adalah sebagai pebisnis dan
sudah terjun ke dunia politik sejak 2004 menjadi ketua DPC Partai Indonesia
Baru dan menjadi Bupati Belitung Timur sejak 2005 - sekarang dan masih banyak
posisi lain yang telah dijabatnya. Pasangannya adalah Djarot Syaiful Hidayat lahir pada tanggal 30 Oktober 1955 di
Gorontalo. Memiliki background sebagai politisi juga sebagai Dosen/Guru besar
di Universitas 17 Agustus 1945. Telah menjabat sebagai Wakil Gubernur sejak
tahun 2014 – sekarang.
Bisa dipastikan pertarungan ke 3 pasangan tersebut akan
sangat menarik, apalagi masing-masing calon Gubernur memiliki latar belakang
yang berbeda-beda, disisi lain calon Wakil Gubernur pun memiliki latar belakang
yang berbeda pula. Namun yang pasti memiliki tujuan yang sama, yakni menjadi
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2017 mendatang. Membawa masing-masing
visi dan misi semenarik mungkin untuk menciptakan Jakarta sebagai kota maju dan
modern serta berperikemanusiaan. Sasaran utamanya adalah mengurangi masalah
utama di Jakarta beberapa tahun belakangan ini, seperti kebanjiran dan kemacetan
yang belum bisa terselesaikan. Serta segudang permasalahan yang sudah ada di
DKI Jakarta tercinta ini untuk diselesaikan.
Now, Bapak/Ibu Cagub dan
Cawagub kami, sudah siapkah anda menyelesaikan tugas ini ?
Teman, siap...siap...tentukan pilihanmu untuk kota kita terncinta ini. Memilih pemimpin untuk memimpin, bukan untuk dipimpin.
Teman, siap...siap...tentukan pilihanmu untuk kota kita terncinta ini. Memilih pemimpin untuk memimpin, bukan untuk dipimpin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar