Selamat Datang Di Blog "_rist site_"

Selamat Datang Di Blog "_rist site_"

Senin, 04 Januari 2016

TUGAS 9 - PERILAKU KONSUMEN

PENGARUH KELAS SOSIAL DAN STATUS
TERHADAP TINGKAT PEMBELIAN


A. DEFENISI
Kelas Sosial adalah pembagian kelas dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu, baik menurut agama, pendidikan, status ekonomi, keturunan dan lain-lain.

                                  

Menurut Pritim A. Sorokin, yang dimaksud dengan kelas sosial adalah pembeda penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (herarchis).

Kelas Sosial atau golongan sosial juga mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukkan lapiran sosial yang berdasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, defenisi Kelas Sosial atau Golongan Sosial adalah sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.

Istilah kelas memang tidak selalu memiliki arti yang sama, walaupun pada hakekatnya mewujudkan sistem kedudukan yang pokok dalam masyarakat.
Pengertian kelas ini sejalan dengan pengertian lapisan tanpa harus membedakan dasar pelapisan masyarakat tersebut. 

Kelas Sosial dapat timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya : Seorang anggota masyarakat dapat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi dan eorang anggota masyarata dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.

P.J Baouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa Belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak dan istimewa terntentu dan menurut gengsi kemasyarakatan.

Kelompok-kelompok sosial dapat dibedakan menjadi :
  1. Pejabat Eksekutif, tbaik tingkat pusat maupun desa
  2. Pejabat Legislatif
  3. Pejabat Yudikatif

Hasil gambar untuk pengaruh kelas sosial dan status terhadap tingkat pembelian

B. FAKTOR PENENTU KELAS SOSIAL
Terdapat beberapa indikator yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan kelas sosial, salah satunya adalah kekayaan. 

Sebagai contoh, 
dalam kelas sosial atas tentunya diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut tata cara kelas sosial tersebut.
Namun demikian, julah uang sebanyak apapun tidak dapat menjamin segera mendapatkan status kelas sosial atas atau sering disebut dengan OKB (orang kaya baru), mungkin juga sebagai kelas bawah.

Setiap orang tentu memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda. Bahkan tingkat pembelian juga sangat dipengaruhi oleh kelas sosial di dalam masyarakat. Kebutuhan seorang pejabat serta daya belinya tentu sangat berbeda dengan kebutuhan seorang konsumen level bawah. Bahkan kemampuan daya belinya pun sangatlah berbeda.

Jumlah konsumsi serta jumlah pembelian konsumen juga sangat dipengaruhi kemampuan ekonomi masyaratak, tingkat sosial, status sosial dan lain sebagainya. Sehingga faktor ini yang juga digunakan oleh produsen dalam memproduksi barang/jasa di dalam masyarakat. Juga sebagai faktor menentukan target di pasar.

Nah...bagaimana kelas sosial itu di ukur ?

C. PENGUKURAN KELAS SOSIAL
Pendekatan secara sistematis dalam mengukur kelas sosial tercakup dalam berbagai kategori yang sangat luas, meliputi ukuran subjektif, reputasi, objektif dari kelas sosial itu sendiri.

Perbedaannya dimana ?

1. UKURAN SUBJEKTIF
Untuk mengukur kelas sosial dengan pendekatan ini, para individu diminta untik menaksir kedudukan kelas sosial mereka masing-masing. Klasifiakasi keanggotaan kelas soasial yang dihasilkan didasarkan pada persepsi partisipan terhadap dirinya atau citra diri partisipan.

2. UKURAN REPUTASI
Pendekatan reputasi untuk mengukur kelas sosial memerlukan informan mengenai masyarakat yang dipilih untuk membuat pertimbangan awal mengenai keanggotaan kelas sosial orang lain dalam masyarakat.

3. UKURAN OBJEKTIF
Ukuran ini terdiri dari berbagai variabel demografis atau sosioekonomis yang dipilih mengenai individu yang sedang dipelajari. Ukuran objektif kelas sosial terbagi menjadi 2 kategori pokok, yaitu indeks variabel tunggal dan indeks variabel gabungan.

D. PERAN DAN STATUS
Sepanjang kehidupan, seseorang akan terlibat dalam beberapa keompok baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diastikan sebagai peran dan Status.
1. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang untuk membeli barang/jasa juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
2. Faktor Psikologis
Pilihan seorang dalam membeli barang atau jasa juga dipengaruhi oleh 4 faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
Motivasi seperti yang dipaparkan oleh teori Robert Maslo :
"Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar dan haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman dan perlingusngan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkugan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan dan status) dan mengkerucutkan kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).






Sumber :
http://arie-dwiputra.blogspot.co.id/2012/09/pengaruh-kelas-sosial-dan-status.html
https://www.academia.edu/9751805/PENGARUH_STATUS_SOSIAL_DAN_KELAS_SOSIAL_TERHADAP_PRILAKU_KONSUMEN
http://endriyana1812.blogspot.co.id/2015/01/pengaruh-kelas-sosial-dan-status.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar